Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam uji T-test antara lain data diukur dalam skala interval atau rasio, data harus terdistribusi normal (uji normalitas) dan varian harus homogen (uji Homogenitas).
Dataset
Sebagai contoh seorang manajer sebuah rumah sakit ingin
mengetahui tingkat pengetahuan karyawan dibagian rekam medis sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan. 20 karyawan rekam medis diukur tingkat kemampuan
tentang tugas-tugasnya kemudian diikutkan dalam pelatihan selama satu bulan.
Setelah mengikuti pelatihan ke 20 karyawan tersebut di tes lagi tingkat
kemampuan tentang tugasnya.manajer rumah sakit tersebut berharap dengan
mengikuti pelatihan tersebut maka pengetahuan karyawan akan mengalami
peningkatan dari pada sebelum mengikuti pelatihan. Hipotesis yang
diajukan adalah:
Ho = Tingkat pengetahuan karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan sama
H1 = Tingkat pengetahuan karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan berbeda
Kriteria uji : Tolak Ho jika thitung > ttabel ;df n1+n2 - 2
atau p-value < α
Kotak Dialog untuk paired -Sample T test
Setelah Bandistats
terbuka, pilih Tab Compare Mean seperti gambar di bawah ini.
Klik "Paired Sample
T test "maka kotak dialog Paired
Sample T test muncul.
Pada kotak variabel 1 sorot semua data sebelum pelatihan yang ada dikolom A dan sesudah pelatihan yang ada dikolom B "kecuali judul variabel". Pada Hypotesis Test biarkan kotak alpha pada taraf signifikan 0.05 jika ingin dirubah bisa gunakan taraf signifikan yang lain missal 0,10 atau 0,01. Untuk pengujian bisa kita pilih uji 2 sisi/ Sig-two tail atau uji 1 sisi/Sig-one tail. Secara default pengujian pada 2 sisi.
Untuk menampilkan
Output klik OK, untuk mengulangi
pilih data klik Reset dan untuk
keluar/membatalkan pilih Cancel. Hasil Output akan
ditampilkan pada Sheet baru.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar -16.25 dan nilai t tabel dengan df 19 taraf signifikan 0.05 diperoleh nilai 2.093. karena nilai t tabel > thitung (nilai negatif diambil nilai mutlaknya) dan sig two tail < 0.05 maka dapat disimpulkan sebelum dan sesudah pelatihan memberikan hasil rata-rata yang berbeda, dimana rata-rata sebelum pelatihan sebesar 64,95 dan sesudah pelatihan 83,00 dalam arti setelah diberikan pelatihan ada peningkatan kinerja.